WELCOME TO CONSUMEDIA INDONESIA BLOGSITE


Senin, 07 Juli 2014

Ini dia Mentega Cair Pertama di Asia Tenggara

Umumnya terdapat dua jenis lemak padat yang digunakan dalam masakan maupun kue, yakni margarin dan mentega (butter). Margarin berbahan dasar lemak nabati dan umumnya berasal dari minyak kelapa sawit, sedangkan mentega dibuat dari lemak susu.

Kedua bahan makanan ini memiliki kelebihannya masing-masing pada masakan dan kue. Namun dari segi cita rasa, mentega memiliki rasa yang lebih lezat dan aroma yang kuat ketimbang margarin. Tak heran jika mentega sering digunakan dalam usaha bakery dan restoran.


Perkembangan industri makanan saat ini mampu memproduksi mentega dalam bentuk cair. Mungkin mentega cair (liquid butter) masih terdengar asing, namun produk inovasi ini dapat memberikan kemudahan penggunaannya.

Di Eropa maupun negara maju lainnya telah memproduksi mentega cair, dan Indonesia pun telah mengikutinya. Di dalam negeri, produk inovasi ini dibuat oleh PT Kreasi Edhoval Nutrindo (KEN). Perusahaan manufaktur bahan baku makanan untuk usaha bakery maupun minuman ini mengeluarkan Gallfiro sebagai merek mentega cair miliknya. “Produk ini kami klaim pertama di Asia Tenggara selama pengamatan kami di wilayah tersebut,” ujar Nusa Putra, Managing Director PT KEN.

Sekedar informasi, PT KEN merupakan perusahaan lokal yang berdiri sejak 2009 dan memproduksi beragam bahan baku makanan untuk kebutuhan usaha bakery, meliputi cake emulsifier, softness bread improver, baking powder double acting, food whitening, filling powder, milky booster, baking chocolate, hingga mayonnaise.

Perusahaan ini memiliki dua pabrik di Tangerang, yakni di Cikupa dan Kamal. Hingga saat ini PT KEN memiliki 10 merek produk dan empat di antaranya merupakan merek utama yakni Bendictone, Nulatte, Eggies dan tentu saja Gallfiro.

Gallfiro merupakan mentega olahan berbentuk cair yang dibuat dari beberapa bahan, meliputi lemak susu, lemak nabati, ekstrak mentega, enzim dan lainnya. “Sekitar 25% bahan baku yang digunakan lokal, khusus enzim memang kami impor,” jelasnya. Meski demikian, Nusa meyakinkan produknya aman dikonsumsi karena telah mengantongi sertifikat halal MUI dan BPOM RI.

Kegunaan mentega cair ini sama seperti mentega padat. “Ini bukan pengganti mentega tapi memang mentega. Bukan pula pewangi, flavor, esens, tetapi memang mentega semi sintetis dalam bentuk cair,” ungkapnya. Produk ini berwarna kuning seperti minyak goreng, hanya saja lebih kental.


Mentega cair memudahkan proses membuat adonan cake karena tidak perlu mencairkannya. Di samping itu, akan lebih hemat karena mentega cair langsung digunakan di dalam adonan tanpa tertinggal melekat pada panci saat melelehkan mentega padat. Standar penggunaannya sekitar 2-5% dari total tepung dalam resep.

Menurutnya lagi, Gallfiro dapat digunakan untuk makanan apapun yang dipanggang (baking) bahkan sebagai bahan tambahan pembuatan permen lunak (soft candy). Hanya saja belum dapat diaplikasikan untuk proses pelipatan adonan pastry tetapi masih dapat digunakan pada adonan dasarnya.

Produk ini diperkenalkan sejak pameran Interfood 2013 lalu di Jakarta. Proses formulasi Gallfiro ini hingga siap diproduksi massal membutuhkan waktu 8 bulan. “Kami menggunakan teknologi dan tenaga ahli dari Eropa. Kami berani klaim Gallfiro tidak ada yang bisa meniru seutuhnya setidaknya hingga 5 tahun ke depan. Kemungkinan mereka bisa buat produk yang sama tetapi karakternya tidak akan dapat,” beber Nusa.

Karakter sekaligus keunggulan Gallfiro adalah mampu memberikan kelembutan pada cake dan mengurangi aroma tepung. “Menggunakan Gallfiro pada pembuatan bolu akan menghasilkan tekstur lebih lembut setelah 3 hari padahal bolu yang biasa akan mengering,” tambahnya.

Semakin tinggi Anhydrous Milk Fat (AMF) atau konsentrat lemak susu, maka mentega semakin beraroma. Namun karena AMF berasal dari bahan alami sehingga tidak kuat saat terkena panas. “Produk kami bukan AMF tetapi ekstrak dan termasuk mentega semi sintetis sehingga akan tahan pada proses pembakaran,” jelasnya lagi.

Gallfiro dijual dalam kemasan berukuran 1 kg, 5 kg dan 25 kg. Produk ini terdiri dari 3 jenis yakni Gallfiro Silver, Gallfiro Gold, dan Gallfiro Platinum. “Perbedaan jenis produk tersebut memengaruhi efek yang didapat, misalkan aroma, tekstur dan tentu harga,” ujar Nusa. Mentega cair ini cukup disimpan dalam ruang teduh pada temperatur 25-280C. Pada suhu dingin pun produk ini tidak membeku kecuali disimpan pada suhu di bawah 00C.


Melihat peluang pasar mentega cair yang besar di Asia Tenggara, PT KEN tak ragu untuk mendistribusikan ke Manila, Bangkok dan Vietnam. Rencananya PT KEN juga ikut serta di ajang Food Hotel Asia 2014 di Singapura.

Inovasi mentega cair terus dilakukan PT KEN. “Kalau kami sudah mengembangkan produknya untuk hotel, varian mentega cair akan bertambah seperti untuk barbeque, kari dan lainnya,” tutupnya.

foodservicetoday
Comments
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...