WELCOME TO CONSUMEDIA INDONESIA BLOGSITE


Sabtu, 11 September 2010

Akhir 2012: Produsen Makanan Evaluasi Harga Jual


Produsen makanan berencana mengevaluasi harga jual di akhir 2012 seiring rencana pemerintah menaikkan tarif dasar listrik (TDL) sebesar 15% di awal 2013, menurut asosiasi industri. Evaluasi harga itu dilakukan untuk melihat pengaruhi kenaikan tarif listrik terhadap biaya produksi.

Adhi Siswaja Lukman, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (Gapmmi), mengatakan pengaruh rencana kenaikan tarif dasar listrik diperkirakan sebesar 3%-5%terhadap harga jual produk makanan dan minuman.

"Sebenarnya kami tidak suka menaikkan harga karena itu bisa berpengaruh pada penjualan, tetapi kalau tidak bisa di-cover dengan margin, mau tidak mau harganya harus naik," kata Adhi seperti dikutip Antara.

Menurut dia, di awal 2013 kemungkinan besar harga jual produk makanan dan minuman naik hingga 5% jika pengaruh kenaikan tarif listrik tidak bisa diserap dalam biaya produksi.

Selain tarif listrik, produsen makanan juga masih mencermati pergerakan harga komoditas pangan dunia. "Saat ini produsen masih memiliki stok cukup sehingga dapat menahan diri untuk tidak menaikkan harga. Tapi seberapa lama bertahan, ini yang jadi masalah," ujarnya.

Adhi mengatakan kenaikan harga komoditas pangan dunia sangat berpengaruh terhadap bahan baku industri makanan dan minuman dalam negeri. Sebagian besar bahan baku makanan dan minuman, seperti gandum, susu, dan buah-buahan, masih bergantung pada impor.

Dia menilai produsen makanan dan minuman akan bertahan dengan harga lama hingga Desember 2012 jika harga komoditas pangan dunia terus naik. Dia memperkirakan Januari 2013 akan terjadi penyesuaian harga dari dampak global tersebut. "Kami perkirakan produsen bisa menahan harga sampai Desember 2012 dan Januari 2013 akan ada penyesuaian harga," ujarnya.

Pada tahun ini, sejumlah produsen makanan dan minuman telah menaikkan harga jual seiring kenaikan biaya produksi, yang dipengaruhi peningkatan upah buruh dan kenaikan harga minyak dunia di awal tahun. Empat perusahaan barang konsumsi, seperti Mayora Indah, Nippon Indosari Corpindo, Ultrajaya Milk Industry dan Trading Company, dan Unilever Indonesia, telah menaikkan harga jual untuk mengimbangi peningkatan biaya produksi di 2012.

Mayora Indah, perusahaan makanan ringan, menaikkan harga jual sebesar 3%-5% pada tahun ini. "Langkah menaikkan harga jual tahun ini karena pada 2011 perseroan belum menaikkan harga jual saat harga bahan baku meningkat," ujar Andre Sukendra Atmadja, Direktur Utama Mayora Indah.

Sementara Nippon Indosari, perusahaan produsen roti, menaikkan harga jual berkisar 8%-10% pada 1 April 2012 didorong peningkatan biaya produksi sejak awal tahun ini. Manajemen perusahaan menilai kenaikan biaya produksi dipengaruhi peningkatan upah pekerja.(dbs)
Comments
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...