Namun, tidak selamanya saus sambal hasil olahan pabrik ini selaras dengan kesehatan oleh karena penggunaan bahan tambahan makanan, seperti pewarna, pemanis atau pengawet yang tidak sesuai atau bahkan menggunakan bahan tambahan bukan untuk makanan. Dampak mengonsumsi saus yang tidak memenuhi standar kesehatan itu bakal menimbulkan diare hingga meningkatkan risiko terkena kanker.
Bagi pengusaha restoran, katering maupun hotel, tentu kepuasan konsumen harus lebih diutamakan, sehingga mereka tidak hanya perlu menyajikan makanan yang lezat tetapi juga aman bagi kesehatan. Menyajikan produk makanan dan minuman yang berkualitas akan menjadi tolok ukur kredibilitas restoran, katering atau hotel di mata konsumen.
Saat ini masyarakat sudah semakin kritis dengan keadaan kesehatan mereka. Maklum saja ongkos berobat semakin hari semakin mahal. Atas keadaan itu pula, PT Artha Karya Utama (Akufood) membangun usaha yang memproduksi berbagai saus bermerek AKU.
Akufood yang berdiri sejak 2005, secara konsisten menggunakan bahan dasar cabai merah segar (Capsicum annum) dan tanpa menambahkan pewarna sintetis untuk saus sambalnya. Setiap hari sebanyak 10 ton cabai segera dicuci dan diproses menjadi pasta untuk menghindari kerusakan karena cabai mudah membusuk.
Cita rasa dan warna saus sambal yang alami tidak lain karena menggunakan 100% cabai merah segar lokal berkualitas, yang dipetik dan dibuang tangkainya. “Saya tetap menggunakan cabai merah lokal tipe TW karena bagus, selain itu kami berharap dapat meningkatkan kesejahteraan petani cabai di Indonesia,” ungkap Jureke Widjaya Kusuma, Komisaris Akufood. Meskipun beberapa produk saus sambal kerap menambahkan cabai bubuk untuk meningkatkan rasa pedas, tetapi Jureke konsisten tetap menggunakan cabai merah lokal.
Saat ini Akufood telah memiliki beberapa jenis saus dan kecap, di antaranya Saus Sambal, Sambal Manis Pedas, Sambal Extra Pedas, Saus Tomat, Sambal Rawit Hijau, Kecap Manis dan Kecap Asin. Selain itu, di pabrik seluas 9.000 m2, Akufood juga memproduksi bumbu siap pakai untuk nasi goreng, mie goreng, bumbu lada hitam, saus BBQ, saus spaghetti dan lain-lain.
Produk saus dan kecap dikemas dalam botol plastik, botol kaca, jerigen plastik dan sachet plastik. Soal kemasan pun ikut menjadi perhatian Akufood untuk menjaga kualitas dan keamanan makanan. “Kami tidak mau isi ulang ke dalam botol karena kurang baik untuk kesehatan, kami menggunakan botol baru,” ujar Jureke.
Selain didukung bahan baku berkualitas, seluruh proses produksi mengandalkan mesin yang berkapasitas besar dan berkemampuan ekstra. “Kami memiliki mesin yang mampu memasak hingga 1050C dalam 1 detik dan dapat mengolah 7 ton saus per jam,” beber Tjendikiawan Aluwi, Direktur Akufood. Lebih lanjut, Jureke menambahkan, semua pipa pada mesin menggunakan titanium bersertifikat, yang kuat terhadap asam tetapi aman dan bisa kontak langsung dengan makanan.
Untuk memasarkan produk-produknya, Jureke kerap meyakinkan kepada calon kliennya dengan blind test saus dan kecap miliknya. Dengan cara ini konsumen pun merasakan langsung kualitas dan cita rasanya.
Salah satu kunci mempertahankan produk berkualitas adalah proses quality control, selain penggunaan bahan baku, mesin dan tenaga kerja tadi. Karena menurut Jureke kepercayaan konsumen itu sangat penting. “Sebelum produk dilepas ke pasar, setiap jam 9 pagi saya selalu mencicipi saus dan kecap untuk menjaga konsistensi cita rasa,” ucap Jureke.
Konsistensi menghasilkan produk yang berkualitas telah dibuktikan oleh Akufood. Sejak 2005 hingga kini, KFC Indonesia tetap memercayakan Akufood sebagai pemasok saus tomat dan saus sambal dengan jumlah pengiriman per hari hingga 4 ribu karton.
Berbagai restoran, hotel, convenience store, maskapai penerbangan dan modern market yang memakai produknya adalah KFC, Chatterbox, Yoshinoya, Tony Roma’s, Black Canyon Coffee, Hotel Four Seasons, Hotel Hyatt, Hotel Dharmawangsa, 7-Eleven, Purantara in-Flight Catering, Ranch Market, Carrefour, Lotte Mart dan lainnya.
Agar semakin menarik, Akufood juga tengah mengubah desain label pada beberapa produknya. Mereka juga sedang menyiapkan rencana memproduksi sirop, teh dan kopi siap minum, sambal ayam goreng, sambal seafood dan lain-lain. “Setelah kuat di pasar foodservice kami akan menguatkan penjualan produk untuk retail,” jelas Jureke.
foodservicetoday
