WELCOME TO CONSUMEDIA INDONESIA BLOGSITE


Selasa, 18 Desember 2012

Tantangan Terkini Dalam Inovasi Susu Untuk Anak (2)

Dalam perkembangannya, industri susu telah melakukan banyak penelitian untuk menemukan komponen gizi yang baik secara alamiah terdapat di dalam susu atau yang dapat ditambahkan ke dalam susu dan dapat membantu pertumbuhan otak dan diharapkan dapat mengoptimalkan kecerdasan anak.

Dimulai dengan pemenuhan gizi dasar untuk otak seperti zat besi dan yodium dan berlanjut ke asam lemak seperti asam linoleat, asam linolenat, DHA, ARA, komponen karbohidrat seperti asam sialat, eksplorasi terhadap komponen penunjang pertumbuhan dan perkembangan otak ini akan terus berlanjut hingga beberapa tahun kedepan. Tidak hanya komponen itu sendiri tetapi juga level yang tepat yang dapat memberikan manfaat sesuai dengan bukti ilmiah  yang ada. 

3. Gizi untuk tumbuh optimal
Di awal artikel ini disebutkan bahwa salah satu harapan konsumen adalah mendapatkan gizi untuk menunjang pertumbuhan optimal yang ditunjukkan dengan berat dan tinggi badan anak. Hal ini sesuai dengan tolok ukur yang digunakan secara internasional oleh WHO. WHO telah menyediakan standar baku rujukan berat badan dan tinggi badan menurut umur yang dapat digunakan untuk mencerminkan status gizi pada anak balita.

Data riset kesehatan dasar (Riskesdas) yang dilakukan pada tahun 2007 dan 2010 secara konsisten menunjukkan bahwa rata-rata asupan kalori dan protein anak balita masih di bawah Angka Kecukupan Gizi (AKG).

Akibat dari keadaan tersebut, anak balita perempuan dan anak balita laki-laki Indonesia mempunyai rata-rata tinggi badan masing-masing 6,7 cm dan 7,3 cm lebih pendek daripada standar rujukan WHO 2005, bahkan pada kelompok usia 5-19 tahun kondisi ini lebih buruk karena anak perempuan pada kelompok ini tingginya 13,6 cm dan anak laki-laki 10,4 cm di bawah standar WHO.

Anak yang memiliki status gizi kurang atau buruk (underweight) berdasarkan pengukuran berat badan terhadap umur (BB/U) dan pendek atau sangat pendek (stunting) berdasarkan pengukuran tinggi badan terhadap umur (TB/U) yang sangat rendah dibanding standar WHO mempunyai risiko kehilangan tingkat kecerdasan atau intelligence quotient (IQ) sebesar 10-15 poin.

Penelitian tentang kalsium  pada susu, ketersedian dan manfaatnya terhadap pertumbuhan tulang dan gigi yang pada gilirannya menunjang pertumbuhan tinggi badan anak telah banyak dilakukan. Tetapi selain kalsium, rupanya masih terdapat faktor faktor gizi lainnya yang perlu ditelaah lebih lanjut. Adalah tantangan yang cukup besar bagi industri susu saat ini untuk menyediakan gizi dengan kalori dan protein yang cukup dan menemukan komponen gizi seimbang yang dapat membantu pertumbuhan anak sehingga dapat mencapai tinggi dan berat badan yang sesuai umurnya. 

4. Gizi untuk kesehatan
Jika membeli susu adalah investasi yang baik. Pada kenyataannya, kekurangan gizi pada anak balita memang dapat meningkatkan pengeluaran rumah tangga dan pemerintah untuk biaya kesehatan karena banyak warga yang mudah jatuh sakit akibat kurang gizi.

Faktor makanan dan penyakit infeksi, sebagai penyebab langsung masalah gizi, keduanya saling berkaitan. Anak balita yang tidak mendapat cukup makanan bergizi seimbang memiliki daya tahan yang rendah terhadap penyakit sehingga mudah terserang infeksi. Sebaliknya penyakit infeksi seperti diare dan infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) dapat mengakibatkan asupan gizi tidak dapat diserap tubuh dengan baik sehingga berakibat gizi buruk. Oleh karena itu, mencegah terjadinya infeksi juga dapat mengurangi kejadian gizi kurang dan gizi buruk.

Berbagai penelitian telah dilakukan untuk menjadikan susu sebagai sumber gizi yang tidak saja dapat memenuhi kebutuhan gizi anak tetapi juga dapat meningkatkan daya tahan tubuh anak. Dalam hal ini, penelitian terhadap komponen gizi seperti prebiotik, probiotik, sinbiotik, nukleotida, laktoferin dan komponen lain berkaitan dengan fungsi dan manfaatnya terhadap kesehatan dan daya tahan masih terus akan berlanjut. 

Tidak berhenti pada daya tahan tubuh anak, beberapa literatur mengatakan bahwa kondisi gizi sejak balita bahkan sejak lahir dapat mempengaruhi kesehatannya sewaktu dewasa. Bayi dengan berat badan lahir rendah misalnya, memiliki risiko menderita diabetes mellitus, penyakit jantung dan pembuluh darah, kegemukan (obesity), kanker, dan stroke (James et al., 2000).

Penelitian tentang pola makan anak dan pengaruhnya kepada kesehatan di masa dewasa sedang dilakukan. Kita dapat berharap bahwa inovasi susu sebagai gizi yang dapat mengurangi risiko penyakit di masa depan akan dapat terwujud sehingga masyarakat Indonesia dapat menikmati kualitas hidup yang lebih baik di masa datang. 

Pemerintah, Lembaga Penelitian dan Industri
Masalah gizi di Indonesia adalah masalah yang serius. Untuk mengatasi masalah ini diperlukan kerjasama yang baik antara pemerintah, peneliti dan industri. Pemerintah sebagai pembuat kebijakan perlu membuat arahan dan kebijakan yang mengedepankan kepentingan masyarakat banyak.

Alangkah baiknya jika kebijakan kebijakan yang dituangkan dalam bentuk peraturan dan regulasi, memberikan ruang pada peneliti dan industri untuk berperan dalam turut mengatasi masalah gizi yang ada saat ini.

Dengan menetapkan regulasi yang jelas dalam mengatur klaim gizi, pemerintah dapat membuka peluang bahkan mendorong penelitian yang serius tentang zat zat gizi penting yang dibutuhkan masyarakat yang pada akhirnya dapat bermanfaat bagi masyarakat banyak.

Lembaga penelitian sesuai fungsinya dapat berperan aktif dalam menyediakan pengetahuan dan data yang akurat sehingga dapat digunakan secara baik oleh pemerintah dan industri. Pemerintah tentunya membutuhkan pengetahuan dan data untuk menetapkan kebijakan, membuat peraturan dan melakukan pengawasan yang baik.

Industri pun memerlukan pengetahuan dan data untuk dapat menyediakan produk dan jasa yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Industri memiliki tanggung jawab untuk menyediakan produk dan jasa yang berkualitas baik, tidak saja aman tetapi juga memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat.

Tjatur Lestijaman,
Praktisi Industri Pangan, Peneliti dan Pengembang Produk Gizi, 
saat ini bekerja di Pfizer Nutrition

|  previous  |
Comments
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...