WELCOME TO CONSUMEDIA INDONESIA BLOGSITE


Kamis, 31 Januari 2013

2014: Pertumbuhan Ekonomi Ditargetkan 6,8%-7,2%

Pemerintah masih fokus dengan target pertumbuhan ekonomi yang dirancang dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2014 sebesar 6,8%-7,2%. Armida Salsiah Alisjahbana, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, menyatakan masih cukup optimistis melihat proyeksi perbaikan ekonomi dunia.

Menurut Armida, target pertumbuhan ekonomi 2014 yang difokuskan ituuntuk  mencapai program yang telah dibuat dalam RPJMN 2010-2014. Target tersebut saat ini tercatat baru tercapai sebesar 63%, sedangkan program yang masih tertunda atau kuning sebesar 25% dan belum dilaksanakan atau merah 12%.


"Intinya pada 2014 kita ingin mencapai sasaran RPJMN 2010-2014 yang masih kuning menjadi hijau dan yang merah menjadi kuning, sedangkan untuk target pertumbuhan ekonomi kita masih sesuai 6,8%-7,2% dan tentunya dengan usaha keras serta melihat perbaikan ekonomi dunia," ungkapnya.


Dia menambahkan, semua target optimistis bisa dicapai, sehingga hal ini menjadi pendorong pemerintah menghadapi kondisi ekonomi yang penuh ketidakpastian.

 
Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengingatkan RKP 2014 yang disusun oleh Menteri Koordinator Perekonomian, Menteri Keuangan dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional harus dengan perencanaan yang benar-benar tepat dan asumsi yang dibuat harus sesuai dengan situasi negara yang sangat dinamis.


Selain itu, presiden juga mengingatkan penyusunan RKP 2014 perlu memasukkan rekomendasi dari Komite Ekonomi Nasional (KEN) yang telah disampaikan temasuk dalam upaya menjaga keseimbangan fiskal. " Masukan dari KEN sudah jelas dan termasuk prioritas yang akan kita indahkan. Dan yang penting dapat tercapai, sehingga yang bagus itu adalah perencanaan yang sederhana," tuturnya.


David Sumual, Ekonom PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), mengatakan dalam menyusun RKP 2014  pemerintah seharusnya melihat berbagai kondisi dalam negeri yang kemungkinan dapat terjadi dan mempengaruhi kondisi ekonomi salah satunya adalah potensi meningkatnya konsumsi masyarakat karena mulai masuknya masa pemilihan umum.


Selain itu, berbagai kontribusi ekonomi lainnya seperti peningkatan pembangunan infrastruktur kemungkinan akan mengalami hambatan karena tidak fokusnya instansi vital di bidang ekonomi karena kegaduhan politik. Dengan demikian, kinerja ekonomi secara umum bisa dipastikan kurang optimal dan dikhawatirkan banyak yang terbengkalai.


David melihat tahun 2014 dari sisi eksternal ekonomi global akan mengalami perbaikan yang cukup baik dibandingkan tahun 2012 dan 2013, hanya saja beberapa negara masih menahan suku bunga acuannya sehingga potensi investasi ke Indonesia diperkirakan masih cukup besar.

"Kalau melihat tahun ini kita hanya perkirakan tumbuh sebesar 6,5%, sedangkan tahun 2014 kami proyeksi maksimum ada di level 6,8%. Kontribusinya adalah konsumsi yang cukup lumayan karena pemilu, investasi karena international rate masih ditahan dan inflasi diperkirakan masih stabil di tengah ekonomi dunia yang membaik," katanya.
Comments
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...