WELCOME TO CONSUMEDIA INDONESIA BLOGSITE


Kamis, 31 Januari 2013

Masuk dan Menaklukkan Pasar US$ 10 Triliun

Banyak sudah buku yang ditulis mengenai pasar Cina dan India, tetapi belum pernah ada yang meneliti besarnya pasar itu di masa depan. 

Belum ada pula yang menulis mengenai harapan, impian dan ambisi konsumen kedua negara itu, serta memberikan gambaran secara lengkap dari sisi perkotaan, perdesaan, yang kaya, yang miskin dan kelas menengah.

Buku ini mengkalkulasi besarnya pasar tersebut, menguraikan insight tentang hati, pikiran dan aspirasi konsumen di kedua negara dengan jumlah penduduk gabungan 2,5 miliar jiwa, lalu menunjukkan bagaimana perusahaan dapat menaklukkan kesempatan besar itu di Cina, India dan negara asal.


Riset BCG menemukan bahwa pada 2020, jumlah konsumen kelas menengah Cina dan India akan mencapai sekitar 1 miliar orang. 

Pengeluaran konsumen akan mencapai US$ 6,2 triliun di Cina dan US$ 3,6 triliun di India setiap tahun. Berarti, jumlah kedua pasar tersebut apabila digabung akan mencapai US$ 10 triliun! 

Perusahaan Cina juga akan semakin mendominasi perekonomian dunia. Bila tahun 2000, hanya 8 perusahaan Cina dan satu perusahaan India yang masuk di Fortune 500, jumlah tersebut telah naik menjadi 46 perusahaan Cina dan 6 perusahaan India di 2010. Tahun 2001, Cina hanya memiliki satu miliarder dan India empat miliarder, jumlah tersebut telah menjadi 115 di Cina dan 55 di India tahun 2012.

Survei BCG terhadap 24 ribu konsumen global menemukan, konsumen di Cina dan India memiliki sejumlah persamaan: berasal dari keluarga yang sederhana; berjuang keras menciptakan kehidupan yang lebih baik bagi diri dan keluarganya; memiliki impian yang spesifik akan kehidupan yang lebih baik yakni rumah, mobil, travel, kesehatan dan pendidikan; serta yakin akan mencapai impian mereka. Singkat kata, konsumen Cina sangat optimistis akan kehidupan mereka.

Di sinilah kunci untuk menangkap konsumen Cina dan India. Perhatikan rasa optimisme mereka dan fokus pada 6 emosi mereka, yaitu: 

(1) bantu mereka memenuhi impiannya; 
(2) bantu mereka menjadi “yang tahu”; 
(3) bantu mereka mendapatkan lebih dengan lebih sedikit (3) (3) pengeluaran; 
(4) sadari kalau kebanyakan dari mereka pernah (3) (3) (3 (3) (3)) mengalami kesulitan keuangan; 
(5) dapatkan loyalitas mereka dengan membantu kemajuan (3)  dan kesehatan anak-anaknya; dan 
(6) dengarkan mereka.

Tentu saja, akan terdapat berbagai kelas sosial konsumen dan setiap kelas sosial di Cina dan India ini membutuhkan perlakuan tertentu untuk memenangkan mereka.

Kelas superkaya membutuhkan koneksi emosi dengan merek, menginginkan perlakuan dan pengalaman yang eksklusif, serta privilese dalam proses pembelian.

Kelas menengah membutuhkan produk yang menawarkan keuntungan teknis, fungsional, emosional dan aspirasional. Sementara itu, kelas bawah membutuhkan produk yang fit to constraint yaitu produk yang tidak mahal dan dalam ukuran kecil. Patut dicatat bahwa kelas bawah ini juga akan menawarkan keuntungan sangat besar karena jumlah populasinya luar biasa besar.

Segmen wanita di Cina dan India menginginkan trifekta, yaitu keluarga yang bahagia, pendapatan yang meningkat, stabil, dan kesehatan yang baik.

Dalam hal perilaku pembelian, konsumen di Cina dan India juga akan melakukan trading up dengan membeli barang yang lebih baik dan lebih mahal.

Barang elektronik, pakaian dan dekorasi rumah adalah kategori atas untuk trading up. Golongan superkaya ini juga akan melakukan trading up dalam produk mobil dan arloji mewah. Di Cina dan India, semua trading up dimotivasi oleh merek.

Karena konsumen Cina dan India memiliki karakter tersendiri, sejumlah perusahaan menerapkan strategi dan taktik tersendiri untuk pasar tersebut. Godrej Group India, misalnya, memacu pertumbuhan bisnisnya dengan membuat kulkas chotukool(kecil dingin) untuk memenuhi segmen 70% penduduk India yang tidak memiliki kulkas. 

next page  |

------------------------------------------------------------------------ 
Comments
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...