WELCOME TO CONSUMEDIA INDONESIA BLOGSITE


Kamis, 31 Januari 2013

Food Safety Menyulitkan Ekspor Makanan Indonesia

Kebijakan terkait pengamanan produk makanan (food safety) di sejumlah negara tujuan ekspor dinilai akan mempersulit ekspor makanan Indonesia tahun ini, menurut asosiasi industri. Peraturan food safety diterapkan pemerintah sejumlah negara di Afrika dan Amerika Latin.


"Bea masuk ke negara-negara itu masih cukup tinggi, antara 20%-30%, bahkan ada yang mencapai 40%," ujar Adhi Siswaja Lukman, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi). Kebijakan food safety menjadikan produsen makanan lokal sulit untuk mengembangkan ekspor ke negara-negara yang potensial menjadi pasar baru ekspor.



Karena adanya peraturan itu di sejumlah negara, produsen makanan dan minuman harus puas bermain di pasar dalam negeri. "Selain itu, akibatnya neraca perdagangan Indonesia, khususnya perdagangan pangan masih terus defisit karena dibebani oleh impor," tutur Adhi.

Dia menambahkan pasar ekspor makanan bisa dimanfaatkan untuk keuntungan bagi industri dalam negeri, karena pertumbuhan penduduk global yang mencapai sekitar 1,5% per tahun. "Itu pasar yang cukup besar karena setiap tahun bertambah orang yang membutuhkan pangan," ujar dia.

Peraturan terkait pengamanan produk makanan diperkirakan akan menyulitkan ekspor sejumlah produsen makanan. Dua produsen makanan, yakni PT Mayora Indah dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, mencatatkan porsi penjualan ekspor yang cukup tinggi.

PT Mayora Indah mencatat penjualan ekspor tumbuh rata-rata 94,8% compounded annual growth rate (CAGR) pada periode 2007-2011. Pada 2007 nilai penjualan ekspor Mayora hanya Rp 281 miliar, sementara pada 2011 nilainya meningkat hingga mencapai Rp 3,33 triliun.

Peningkatan penjualan ekspor juga mendorong kenaikan kontribusi ekspor terhadap penjualan konsolidasi, dari hanya 8,2% pada 2007 menjadi 35,2% pada 2011. Pada sembilan bulan 2012 kontribusi pasar ekspor tercatat sebesar 33,3%. Mayora menargetkan penjualan ekspor tahun lalu mencapai Rp 4,12 triliun, tumbuh 25% dibanding 2011, menurut eksekutif perusahaan. 

Pertumbuhan penjualan ekspor akan didorong peningkatan permintaan di pasar ekspor potensial, seperti Asia, ASEAN, dan Timur Tengah. "Target pertumbuhan penjualan ekspor perusahaan tahun ini sebesar 25%," kata Yuni Gunawan, Sekretaris Perusahaan Mayora Indah.

Menurut dia, mayoritas ekspor Mayora Indah ditujukan ke pasar di ASEAN, Asia, dan Timur Tengah sehingga tidak terkena dampak krisis Eropa. "Tahun ini kami masih mengandalkan produk Kopiko dan Torabika untuk pasar ekspor," ujar Yuni.

Perseroan berekspansi di pasar ekspor dengan memperluas penetrasi pasar ke Timur Tengah dan Afrika, menurut direksi perseroan. Strategi ekspansi itu dilakukan untuk menopang target pertumbuhan ekspor perseroan tahun ini.

"Untuk meningkatkan ekspor, sejak awal tahun ini kami telah berekspansi ke negara Timur Tengah dan Afrika," ujar Tony Sumantri, Direktur Penjualan Mayora.

Menurut dia, perusahaan mulai mengekspor produk ke Nigeria sejak awal tahun ini hingga sekarang. Antusias masyarakat di wilayah Afrika Barat itu cukup tinggi dalam mengkonsumsi kopi. "Produk Kopiko kami cukup kuat dan dikenal di sana sebagai produk permen kopi pertama di dunia," ujar Toni.

Indofood CBP Sukses Makmur, pesaing Mayora di segmen makanan ringan, mencatat penjualan ekspor sebesar Rp 1,44 triliun hingga kuartal III 2012, meningkat 18% dibanding periode yang sama tahun lalu Rp 1,22 triliun. "Arab Saudi menjadi kontributor penjualan terbesar, yakni Rp 398 miliar," ujar Anthoni Salim, Direktur Utama Indofood CBP dalam keterangan tertulisnya.

Selain ke Arab Saudi, Indofood CBP juga mengekspor produknya ke sejumlah negara, antara lain Nigeria, Thailand, dan Vietnam. Meski penjualan ekspor bertumbuh, perseroan masih mengandalkan pasar dalam negeri sebagai pasar utama produk perseroan.

Harga saham Mayora Indah pada penutupan perdagangan Rabu turun 50 poin (0,25%) menjadi Rp 20.250 dibanding sehari sebelumnya. Harga saham Indofood CBP juga turun 50 poin (0,6%) menjadi Rp 8.000.(dbs)
Comments
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...