WELCOME TO CONSUMEDIA INDONESIA BLOGSITE


Senin, 11 Februari 2013

Semaraknya Bisnis Ritel di Indonesia 2013

Sebagai negeri terbesar ke 4 dunia, Indonesia telah menjadi pasar yang diincar oleh pebisnis ritel lokal dan asing. Bisnis ritel selalu tampak seksi, terutama di kota besar seperti di Jakarta. Hampir di setiap sudut kota Jakarta dapat ditemui beragam gerai ritel mulai dari minimarket, supermarket, swalayan hingga hypermarket. 

Makin semaraknya ritel membuat bisnis ini mengalami perubahan. Tak lagi sekadar tempat belanja, tapi tempat hiburan.

Menurut Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO), Pudjianto, daya beli masyarakat makin menguat, ditandai dengan meningkatnya income per capitayang mencapai US$ 3.540 US per tahun, menjadi peluang yang besar untuk sasaran paraperitel. 

Dengan jumlah penduduk 257 juta jiwa dengan 65% adalah anak muda usia produktif, menjadikan Indonesia sebagai pasar yang amat menarik,” jelasnya. Selain itu, pertumbuhan ekonomi yang mencapai 6,4%pada triwulan II-2012. Pasar ritel Indonesia diperkirakan akan makin atraktif.

Pada umumnya bisnis ritel adalah menjual barang secara eceran pada berbagai tipe gerai seperti kios, pasar, departemen store, atau butik yang biasanya si pembeli secara langsung mempergunakan barang tersebut. Menurut APRINDO, bisnis ritel di Indonesia dibedakan menjadi dua kategori yakni ritel tradisional dan ritel modern.

Format ritel ini muncul dan berkembang seiring dengan perkembangan perekonomian, teknologi, gaya hidup masyarakat, serta faktor kenyamanan seseorang dalam berbelanja.

Pudjianto mengatakan, “Pelaku bisnis ritel tradisional masih banyak bila dibandingkan dengan ritel modern, jika dihitung 1:100. Pelaku bisnis ritel tradisional memang masih banyak, tetapi jika tidak dibenahi dan didukung, tak mustahil ritel tradisional akan tergerus oleh ritel modern”.

Saat ini bermunculan jenis ritelermodern di Indonesia, yakni meliputi pasar modern, pasar swalayan, department store, boutique, factory outlet, specialty store, trade center dan mall, supermall, dan plaza. Format ritel modern ini akan terus berkembang mengikuti perekonomian, teknologi, dan gaya hidup masyarakat.

Pada 1990, ritel modern ternama ada di Jepang,yakni Sogo menjadi yang pertama masuk ke pasar Indonesia. Bisnis ritel di Indonesia pun makin berkembang setelah pada tahun 1998 pemerintah mengeluarkan undang-undang yang membolehkan investor asing untuk memiliki perusahaan ritel di Indonesia.

Sekarang di Indonesia dikenal tiga kategori format bisnis ritel, yakni hypermarket, supermarket, dan minimarket/convenience store.

Didukung oleh tingginya arus urbanisasi, danmeningkatnya kaum kelas menengah dan perubahan gaya hidup, modern ritel di Indonesia diperkirakan akan berkembang dengan cepat.

Pudjianto memperkirakan tahun 2012 ini ritel modern berkembang hingga 11-12%. “Untuk tahun 2013 saya belum bisa perkirakan, mungkin tidak jauh dari angka itu, karena banyak hal yang harus dipertimbangkan untuk tahun depan seperti kebijakan pemerintah, isu kenaikan TDL (tarif dasar listrik –red), UMR (upah minimum regional –red) yang akan naik 30%-40%, dan lainnya,” jelas Pudjianto.

|  next page : Perkembangan Baru Bisnis Ritel Modern di Indonesia  |
Comments
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...